Jumat, 20 Juni 2008

Merasakan Mobil Nol Emisi


(Honda)
Inilah.com, Jepang — Hening tanpa suara, namun sangat bertenaga. Itulah kesan pertama saat menekan pedal gas Honda FCX fuel cell di sirkuit Tochigi, Jepang.

Sekitar Oktober tahun lalu, Inilah.com bersama tujuh wartawan otomotif Indonesia, mendapat kesempatan merasakan bahkan mengemudi mobil beremisi nol berbahan bakar hydrogen ini.

Saat memasuki kabin, teknisi Honda yang mendampingi, mengatakan jangan ragu untuk menginjak pedal gas, karena mesin dalam keadaan hidup dan siap untuk dipacu. Benar saja, saat pedal gas ditekan, mobil langsung melesat layaknya mobil berbahan bakar fosil.

Hanya dalam hitungan detik, speedometer Honda FCX sudah di angka 120 km per jam. Tak ada suara apa pun yang terdengar dalam kabin yang mirip dengan kokpit pesawat itu. Betul-betul hening.

Tak terasa kesempatan untuk menjajal FCX di trek lurus sirkuit Tochigi, suda harus berakhir. Saya perkirakan tak sampai lima menit merasakan mantapnya mesin mobil fuel cell ini, tiba-tiba posisi pengemudi sudah harus diganti dengan wartawan lain.

Meski hanya dalam hitungan menit, pengalaman mengemudi dan merasakan Honda FCX tak ternilai harganya, apalagi sudah hampir dipastikan mobil yang bentuk konsepnya pernah diperlihatkan ke depan publik Jakarta saat berlangsung Indonesia International Motor Show, Juli tahun lalu, tidak akan dipasarkan di Indonesia.

Bahkan di Jepang sendiri, karena berbagai alasan, FCX belum bisa dinikmati masyarakat negeri Matahari terbit itu. Saat ini, produk massal yang satu unitnya telah dipertontonkan pada Tokyo Motor Show ke-40 (TMS 2007), bulan Oktober lalu, itu memulai penjualan perdana di AS berbarengan dengan berlangsungnya Los Angeles Auto Show belum lama ini, sebagaimana ditegaskan President and CEO Honda Takeo Fukui.

“Setelah Amerika Utara, tahun depan FCX fuel cell akan kami jual di Jepang dan negara-negara lain yang secara infrastruktur bisa menerimanya,” ungkap Takeo Fukui.

Honda FCX sendiri merupakan kendaraan fuel cell yang pertama kali dikenalkan ke dunia ketika berlangsung TMS 2005. Mobil hasil peleburan bentuk sedan dan MPV ini diklaim Honda sebagai kendaraan ramah lingkungan dan hemat energi.

FCX fuel cell yang memiliki panjang keseluruhan 4.720 mm, lebar 1.870 mm, dan tinggi 1.430 mm, menampilkan bentuk unik karena memiliki platform lantai rendah. Digunakannya platform itu, dijelaskan Honda, agar FCX fuel cell bisa memberikan ruang kabin yang lapang dan nyaman.

FCX fuel cell diklaim tak menghasilkan emisi karena secara teknis bergerak memanfaatkan energi listrik. Daya listrik yang dihasilkan diperoleh dari pengolahan hydrogen dan oksigen pada sebuah perangkat yang disebut sebagai Stack—sebuah perangkat yang di dalamnya terdapat membran dan sparator.

Selain mampu menghilangkan emisi, ketika bergerak FCX fuel cell juga tak menghasilkan suara layaknya mobil berbahan bakar fosil. Kemampuan ini sekaligus menjelaskan komitmen Honda terhadap polusi suara yang kini semakin mengkhawatirkan.

Kendati harus bergerak memanfaatkan motor listrik, Honda menjamin performa yang dihasilkan FCX fuel cell tak kalah dengan mobil-mobil berbahan bakar bensin. Kecepatan maksimum 180 km/jam bisa diraih mobil ini. Bahkan untuk meraih kecepatan 120 km/jam tak dibutuhkan waktu yang lama dan lintasan yang panjang.

FCX fuel cell diproyeksikan akan menjadi barometer pengembangan mobil-mobil Honda di masa mendatang. Sayangnya, untuk bisa mengoperasionalkan mobil seperti FCX fuel cell dibutuhkan sebuah infrastruktur yang mendukung, seperti stasiun pengisi hydrogen dan kebijakan pemerintah dalam memberikan insentif penurunan pajak agar harga produk kendaraan fuel cell bisa terjangkau masyarakat.

Dengan alasan itulah, Honda FCX fuel cell di beberapa negara termasuk di Indonesia tidak akan pernah dipasarkan.


http://inilah.com/berita/2008/01/05/6491/merasakan-mobil-nol-emisi/


Tidak ada komentar: