Rabu, 02 Juli 2008

Serbuan Alien di Suzuki Baleno Ary

Serbuan Alien di Suzuki Baleno Ary

Terobsesi dengan film-film fiksi ilmiah, serbuan makhluk luar angkasa melanda ibukota. Salah seorang korbannya adalah Ary Norman Permana, 18. Tapi tunggu dulu. Ini bukan serangan seperti pada film Men In Black (MIB), melainkan ilustrasi yang melekat pada kendaraan Suzuki Baleno lansiran 1997.

Kesan seram yang manis terlihat dari tunggangan milik pelajar Universitas Trisakti tersebut. Usia yang terbilang belia, membuatnya semakin kaya imajinasi. Kegemarannya menonton film Hollywood memberinya inspirasi dalam merombak mobil dinas milik sang ayah.

Buktinya, di perombakan Baleno yang sudah kali keempat ini, Ary mencampurkan gaya balap Tokyo Drift dengan puluhan alien saat menyerang Will Smith di MIB. Memang, pada gaya ubahan kali ini, konsep yang diterapkan terlihat semakin matang. Setelah bermula dari pengubahan velg, body kit sederhana dan cat, kini Ary berani melakukan facelift meniru model Nissan Fairlady.

"Dari mobil ini yang masih original hanya dashbor dan mesin. Selebihnya sudah dirombak. Tapi aku bangga dengan hasil akhir mobil ini. Benar-benar keren," ujar pelajar jurusan hukum tersebut.

Tidak tanggung-tanggung. Semua bodi pembungkus dibuat ulang dengan bahan plat besi setebal 0,5 cm. Pada kap mesin, pintu, dan bagasi, diganti dengan model hidrolis dan motorized. "Itu karena ada hidrolis di rumah yang udah lama nggak dipakai," kata Ary. Masing-masing punya gaya membuka berbeda. Kap mesin membuka ke samping, pintu dibuat model gunting, sedangkan bagasi dibuat mirip milik Toyota Celica.

Pilar tengah terlihat seperti digeser ke belakang. Padahal, pengubahannya justru pada pintu yang platnya dibuat lebih panjang lima cm dan akses dari pintu belakang ditutup penuh. "Jika diamati mobil ini masih berbentuk empat pintu," sahut Ary.

Lapisan akhir pada bodi diakhiri dengan diguyurkannya cat warna hijau menyala sebagai dasar warna dan ditutup airbrush bernuansa luar angkasa. Begitu menikmatinya proses pewarnaan bodi mobil, Ary sampai lupa berapa lama pengecatan mobil ini dilakukan. "Aku senang banget sama kombinasi warnanya. Persis seperti yang kubayangkan," ujarnya.

Sebagai penapak jalan, velg berdiameter 19 inci dipasangkan. Agar tetap serupa, velg ikut terkena cat airbrush. Kaki besar tapi tetap nyaman. Prinsip itu tampaknya dipegang kuat oleh Ary. Pemakaian suspensi yang adjustable, mengurangi kekhawatiran saat melewati jalan yang tidak rata. "Meski ekstrem, mobil ini masih enak," lanjut Ary.

Ketika melongok ke kabin, serangan alien lebih menakutkan. Beberapa kepala makhluk asing itu, terlihat menjorok masuk dengan ekspresi kejam. "Interior sengaja dibikin seram. Saat di dalam, rasanya seperti ada alien menerobos masuk," cerita Ary.

Agar warna tampak secerah eksterior, seluruh kabin dilapis bahan fiber, kemudian di cat airbrush. Totalitas Ary semakin terlihat pada pengaplikasian sistem audio. Separo kabin habis, menjadi tempat peletakan audio. Tepat di belakang bangku depan, tertancap subwoofer berdiameter 18 inci.

Di buritan terdapat rak tempat susunan penyuplai tenaga di atas boks yang terbuat dari fiber. Di sekitarnya, tampak sebelas capasitor bank berceceran. Sejumlah speaker disusun di tepian bagian dalam untuk menghasilkan sound out bergaya SPL. Saat ini, Ary hanya memakai mobil ini saat nongkrong bersama 80 anggota Lenteng Agung Auto Service. Di kontes modifikasi mobil Final Battle Djarum Black Cappuccino akhir bulan lalu, Ary berhasil menyabet beberapa gelar. "Aku bakal ikut kontes lagi. Sekaligus promosi juga ke luar kota," ungkap Ary.[jpnn/hep]


http://www.autoblackthrough.com/events_abt_detail.php?id_national=83


Tidak ada komentar: