Jumat, 20 Juni 2008

angan Stater, Bila Mobil Anda Terendam Banjir


(istimewa)
JAKARTA kembali diserang banjir, ribuan kendaraan dilaporkan terjebak bahkan terendam dalam kubangan air dan akhirnya mogok. Mesin mobil sudah pasti tidak bisa distater, hanya celakanya, banyak yang iseng, atau coba-coba untuk menghidupkan mesin.

Karena hujan dalam beberapa hari mendatang akan turun dengan intensitas lebih tinggi lagi, sebaiknya anda mewaspadai, bisa saja ibukota akan terendam banjir kembali, bukan tidak mungkin Anda akan terjebak banjir.

Sekali lagi, jangan memaksa untuk menghidupkan mesin mobil. Kalau hal itu Anda paksakan juga, akan terjadi water hammer, yaitu tendangan keras pada ruang bakar, sehingga bisa mengakibatkan kerusakan pada mesin.

Seperti, batang piston bengkok, bahkan piston bisa mengalami pecah.

Dalam keadaan panik, memang banyak pengendara yang melakukan hal seperti di atas ketika tiba-tiba mesin mobilnya mati setelah melibas genangan.

Saat banjir tahun lalu, AstraWorld menemukan kasus mobil yang mesinnya rusak sehingga harus di-overhaul (turun mesin).

Kasus di atas menjadi pengalaman berharga. Jika mobil mati setelah melibas genangan jangan paksa menghidupkan mesin.

Kami sarankan untuk melakukan langkah-langkah sederhana namun aman seperti berikut ini:

1. Periksa saringan udara dari kemungkinan basah atau terendam air. Jika terbukti basah, copot saja untuk sementara.

2. Buka stick oli dan lihat apakah warnanya berubah kecoklat-coklatan. Jika ya, berarti oli mesin sudah kemasukkan air, sebaiknya jangan hidupkan mobil sama sekali dan bawa saja ke bengkel.

3. Buka semua busi untuk memastikan apakah di dalam silinder terdapat air atau tidak. Untuk mengeringkannya, Anda dapat men-stater berulang-ulang sampai tidak ada lagi air yang keluar lubang tempat busi.

4. Keringkan sistem pengapian dengan lap atau tisu. Misalnya, kabel busi, busi, maupun tutup distributor (bagi yg masih memakai distributor seperti Toyota Starlet, Kijang di bawah tahun 2003, atau Daihatsu Taruna, dll).

5.Setelah langkah-langkah itu, pasang kembali busi beserta komponen-komponen yang tadi Anda bersihkan. Lalu coba hidupkan mesin dengan menstater.

Seharusnya mesin dapat hidup seperti semula dan terhindar dari ancaman rusak. Sebab, kerusakan mesin seperti kasus di atas sebenarnya terjadi karena water hammer yang dipicu karena tersedotnya air melalui saringan udara kemudian masuk dan mengalir hingga ke silinder mesin.

Silinder mesin adalah tempat terjadinya kompresi bahan bakar dan udara saat mesin distater.

Masalah akan timbul ketika yang masuk melalui saringan udara adalah air. Sebab, air tidak menghasilkan pembakaran ketika kompresi berlangsung.

Bukan hanya tidak menghasilkan pembakaran, secara teknik perbedaan kompresi pada air jauh lebih tinggi dibandingkan bahan bakar.

Tekanan itulah yang mengakibatkan batang piston bengkok, bahkan piston pecah. Makanya, jangan paksakan menstater jika mesin mati setelah melibas genangan. [O1

http://inilah.com/berita/2008/02/02/10353/jangan-stater-bila-mobil-anda-terendam-banjir/

Tidak ada komentar: